Selasa, 08 September 2009

Peliknya Demensia

Syalom...sahabat-sahabatku yang seiman Katolik yang baik hati

Sungguh senang bersahabat dengan anak-anak Tuhan yang penuh perhatian.
Dalam kesempatan ini ijinkan kami curhat boleh ya ?

Sahabat-sahabatku yang baik....akhir2 ini kami merasakan ditinggal Tuhan ( eli..eli..lama sabatani..) mengapa ? karena mau menangis saja sepanjang hari...akhir-akhir ini...Ayah kami terkena sakit "DEMENSIA" yaitu sakitnya orang pikun karena usia sudah 90 tahun.
Manifestasi Dimensia ada dua : negatif atau positif.
Positif ( merenung, menangis, lupa yang ekstrim, tertawa-tawa, menari-nari, dst ).
Negatif ( Teriak-teriak, menggebrak-gebrak, dst).
Orang tua kami yaitu Ayah ( ibu sudah meninggal ) mengalami Demensia yang negatif tersebut seperti orang gila padahal Demensia bukan gila ( kata dokter Psykhiater ).
Sekarang Ayah bersama dengan kakak tertua. Kakak tertua kondisi ekonominya tergolong sederhana cenderung miskin. Rumah masih kontrakan yang kemudian diusir oleh pemilik rumah karena ulah Ayah Dimensia yang mengganggu tetangga lain dan sekitarnya.
Lebih-lebih kalau pk 02.00 pagi waktu orang tidur amat mengganggu. Kemudian kakak tertua pindah mencari kontrakan baru. Namun ironis....ditempat kontrakan yang baru diusir lagi...waduh kasihan kakak kami....apalagi orang-orang kampung melihat kami berdoa dengan cara Kristen Katolik....

Sahabat-sahabatku yang baik....tentu kami tidak bisa menutup mata persoalan tersebut. Oleh karena itu kami mempunyai Wacana ....kami akan hidup berdua dengan Ayah yang Demensia tsb ditengah-tengah sawah atau ladang yang jauh dari pemukiman (kampung) dan menemani Ayah sampai dipanggil Tuhan baru kami berTapa. Atau secara Simultan sambil menemani Ayah kami berlatih ber TAPA. Bagaimana ??
Tetapi sawah atau ladangnya siapa ?? walaupun sementara di sawah atau ladang tersebut kami mau sampai kami menemukan orang yang bisa tukar guling dengan :
"ASET AIR MINUM ISI ULANG DI SURABAYA"
yang mau ditukar dengan sawah atau ladang ?? sehingga menemani Ayah dilokasi milik sendiri.

Sahabat-sahabatku yang baik....kalau berkenan, email ini forward saja ke teman-teman atau siapapun yang Anda kenal....siapa tahu bisa menolong kami. Kami harus cepat mendapat Solusi jika tidak ? bagaimana kakak tertua ? dan kemana lagi kami mencari Solusi ? Rumah Sakit atau Panti Jompo sudah kami hubungi semua tidak ada yang berani mengingat Usia Ayah sudah 90 tahun rentan jatuh atau diganggu / didorong pasien yang lain dan jatuh siapa yang nanggung ? bigitulah persoalan kami yang urgent.

Dipinggir hutan pun kami mau ....tapi hutannya siapa ?

Demikianlah email kami sekiranya Doa Sahabat-sahabat, bisa menolong kami yang tidak berdaya ini.
Tuhan Yesus memberkati.


Salam kasih kami
ttd
Paulus Aryo SP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar